Di bengkel mobil, seorang mekanik pemula mencoba memperbaiki kebocoran AC
dengan menggunakan tube expander alih-alih flaring tool. Hasilnya? Pipa
aluminium penyok dan refrigeran bocor habis dalam 2 jam. Kisah ini
menggambarkan betapa pentingnya memahami perbedaan kedua alat ini.
Tube expander dan flaring tool sering dianggap sama
karena sama-sama "membentuk" pipa. Padahal, keduanya dirancang untuk
tujuan yang berbeda. Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan teknis,
aplikasi, serta kesalahan fatal yang harus dihindari. Simak agar proyek Anda
tidak jadi korban salah alat!
Definisi Singkat: Apa Itu Tube Expander dan Flaring Tool?
1. Tube Expander
- Fungsi:
Memperluas diameter tabung sepanjang sisi tertentu untuk
menyambung ke komponen lain (misal: tube sheet).
- Ciri
Khas:
- Menggunakan
sistem rol/mandrel.
- Hasil
ekspansi rata dan presisi (±0.05 mm).
- Contoh
merek: Powerindo TEX Series.
2. Flaring Tool
- Fungsi:
Membentuk ujung tabung menjadi melebar (flare) untuk
sambungan ulir atau fitting.
- Ciri
Khas:
- Memakai
dies berbentuk kerucut.
- Membentuk
sudut flare standar (45° atau 37°).
- Contoh
merek: Ridgid Flaring Kit.
5 Perbedaan Utama Tube Expander vs Flaring Tool
Parameter
|
Tube Expander
|
Flaring Tool
|
Area Kerja
|
Sepanjang tabung
|
Hanya ujung tabung
|
Mekanisme
|
Rol menekan dinding tabung
|
Dies menekan ujung tabung
|
Tujuan
|
Sambungan tekanan tinggi
|
Sambungan fitting/ulir
|
Presisi
|
±0.05–0.1 mm
|
±0.5–1 mm
|
Tekanan Kerja
|
50–1000 bar
|
10–50 bar
|
Kapan Harus Memilih Tube Expander?
A. Aplikasi yang Membutuhkan:
- Sambungan
Kedap Ultra-Tinggi:
- Contoh:
Sambungan tabung boiler yang harus tahan 300+ bar.
- Ekspansi
Merata Panjang Tabung:
- Contoh:
Memasang tabung tembaga sepanjang 2 meter di heat exchanger.
- Material
Keras:
- Baja
tahan karat, titanium, atau tembaga tebal (>2 mm).
B. Contoh Industri:
- Pembangkit
listrik (boiler, kondensor).
- Manufaktur
alat berat.
- Industri
kimia (reaktor bertekanan).
Produk Rekomendasi:
Powerindo TEX-H50 (hidrolik, 50-500 bar) untuk tabung hingga Ø50 mm.
Kapan Harus Memilih Flaring Tool?
A. Aplikasi yang Membutuhkan:
- Sambungan
Fitting/Ulir:
- Contoh:
Pipa AC mobil yang disambung ke kompresor.
- Pembentukan
Ujung Spesifik:
- Flare
45° untuk fitting JIC (Joint Industry Council).
- Flare
37° untuk sistem AN (Army-Navy).
- Material
Lunak/Tipis:
- Tembaga
tipis (0.8–1.2 mm), aluminium, atau kuningan.
B. Contoh Industri:
- Otomotif
(rem hidrolik, AC mobil).
- HVAC
rumah tangga.
- Instalasi
pipa gas LPG.
Produk Rekomendasi:
Powerindo FT-45 Kit (flaring tool manual + dies 45°).
3 Kesalahan Fatal dalam Memilih Alat
1. Pakai Flaring Tool untuk Ekspansi Panjang
Dampak:
- Tabung
penyok tidak beraturan.
- Risiko
kebocoran 80% lebih tinggi (data ASME).
2. Gunakan Tube Expander untuk Flare Fitting
Dampak:
- Sudut
flare tidak presisi ? Sambungan ulir gagal.
- Ujung
tabung retak karena tekanan berlebih.
3. Abaikan Material Tabung
- Flaring
tool biasa tidak bisa untuk stainless steel tebal.
- Tube
expander hidrolik bisa merusak pipa aluminium tipis.
Teknik Hybrid: Kapan Bisa Dipadukan?
Dalam beberapa kasus, kedua alat digunakan
berurutan:
- Contoh
Proyek:
- Memasang
tabung tembaga Ø12 mm di chiller industri.
- Langkah
Kerja:
- Gunakan
tube expander untuk menyambung tabung ke tube sheet.
- Pakai
flaring tool untuk membuat flare 45° di ujungnya.
- Keuntungan:
- Sambungan
rapan + mudah dilepas saat maintenance.
Memilih antara tube expander dan flaring tool
ibarat memilih obeng dan palu: fungsi berbeda, tapi sama-sama vital. Gunakan
tube expander untuk sambungan tekanan tinggi sepanjang tabung, dan flaring tool
untuk fitting presisi di ujung pipa.
Powerindo Cipta Energy menyediakan kedua alat
dengan kualitas terjamin:
- Tube
Expander: Garansi 2 tahun + pelatihan GRATIS.
- Flaring
Tool: Dies tahan aus dengan toleransi ±0,1°.
Jangan ambil risiko! Konsultasi proyek Anda
via powerindociptaenergy.id atau WA +62
21-1234-5678.
Ingat: "Alat tepat, hasil rapi, tidur pun
nyenyak!"
Fakta Cepat:
- 90%
kebocoran AC mobil disebabkan oleh flare yang tidak sempurna (data ASA).
- Tube
expander modern bisa melakukan 300 ekspansi/jam dengan presisi 0,02 mm.